Profesor Bernar berkata semakin
maju zaman, semakin tinggi tingkat peradaban dan kebudayaan umat manusia
semakin luas otoritas intelektual manusia, lambat laun tapi pasti dengan pasti
pula manusia berlomba-lomba meninggalkan agamanya masing-masing.
Ada 2 faktor yang melatarbelakangi fenomena yang sangat agresif ini.
Yang pertama, mereka menganggap
bahwa agama sudah tidak sanggup menjawab kebutuhan umat manusia dan tidak lagi sesuai
dengan zaman. Akibatnya mereka mencari solusi alternatif lain yang dapat
menjawab problemanya. Sehingga sengaja atau tidak sengaja, sadar tidak sadar,
lahirlah agama baru atau memang mereka melahirkan agama baru itu. Materialisme,
sekuralisme, hedoenisme dalam text bahasa NabiHubbud Dunya Wa karohiyatal
maut, Cinta Dunia yang serba-serbi berlebihan akibatnya mereka takut mati.
Sisi lain mereka mejadikan agama adalah mitos-mitos lama, cerita-cerita sakral
kalaupun yang dihidupkan dari agama yang hidup adalah ritual rutinitas bukan
ritual yang berkualitas boleh jadi Allahu Akbar dihamparan sajadah, dimusholla,
Allahu Akbar dimasjid tetapi dikantor, dihotel, dilapangan nafsu akbar.
Dimulutnya bertasbih, bertahmid, bertahlil, bersholawat tapi dari mulutnya
inilah ia berbohong, menipu, ghibah, fitnah. Lagi Sholat ia tutup auratnya,
sopan, rapi, mulia. Sehingga mudah dikenal oleh penghuni langit dan bumi dan
Allah abadikan dalam surah Al Ahzab "Mereka mudah dikenal sebagai wanita
mu'minah dan tidak mudah diganggu". Tapi seribu kali sayang walapun
berikrar dalam sholatnya tunduk, patuh, taat pada perintah Allah, seusai
sholat pakaian sopan santun mulia itu kembali ditanggalkan diganti dengan
pakaian serba-serbi transparan.
Yang kedua,
mereka menyatakan " my brain is my gods " Otakku adalah tuhanku,
dengan kemampuan otak, olah otak melahirkan ilmu pengetahuan. Sains, dari sains
melahirkan teknologi dengan teknologi segala urusan manusia akan dapat dicapai
dengan segala kemudahan. Maka saat itu manusia tidak lagi membutuhkan agama,
bahkan titik kulminisasinya bukanlah tuhan yang menciptakan manusia, tetapi
manusialah yang mengada-adakan tuhan alias manusia yang menciptakan
tuhan.
Denga alibi yang sangat nakal ia
bertanya : Kalau memang tuhan ada, dimana adanya??
kalau tuhan itu ada kapan adanya?, telor
ayamkah dulu atau ayam dulu?
kalau memang tuhan itu ada, bagaimana
wujudnya?
Maka tidak mustahil ada agama yang
mewujudkan tuhan dalam bentuk benda-benda, hewan, manusia. Sangat unik kan?
tuhan dipersonifikasikan dalam bentuk manusia.
Baik kalau memang alam raya ini ciptaan tuhan dan itu menjadi alasan semua
agama, lalu siapa yang menciptakan tuhan??
Pertanyaan-pertanyaan yang amat sangat
nakal ini kita akan jawab dalam posting ini.
Dari dua pertanyaan diatas melahirkan dua pertanyaan.
Pertama, apakah semua agama tidak sanggup menjawab kebutuhan manusia dan
tidak lagi sesuai dengan zaman. Sebagaimana Carmax berkata semua agama adalah
candu, padahal tesis carmax hanya pada satu agama dari kegagalan agama gerejani
kala itu, masih ingat? tirani intelektual Virjano, corpenicus, leo adalah
tumbal dari tirani intelektual itu, kaum gerejani kala itu beranggapan bumi
sentris padahal hasil penelitian ternyata matahari sentris, ambifalensi
antara paham gerejani para ilmuwan ini, tetapi karena gerejani kala itu
berkuasa mereka pun dihukum bahkan dieksekusi dengan cara dibakar hidup-hidup.
Kemudian tirani ekonomi dimana jemaat diharuskan membayar sebagian hartanya
untuk kepentingan tuhan bapa diatas sana tetapi malah digunakan untuk
kepentingan pribadi kaum gerejani, kemudian yang menyakitkan adalah tirani
kepercayaan dengan dukma lisensi pengampunan dosa oleh Paus. Kayak apapun dosa
manusia akan dapat diampuni asal membayar. Atas nama fulan bin fulan bahwa
dosa-dosanya diampuni. masa lalu, masa kini dan masa akan datang dan akan duduk
berdampingan dengan tuhan bapa disana. Justru doktrin yang terakhir inilah
menjadi pangkal halauganisme kebrutalan, semakin berani orang
melakukan pelanggaran-pelanggaran agama, toh nanti diampuni oleh tuhan,
semakin berani orang merampok, toh tinggal dibayar, semakin berani orang
korupsi, toh akan beres dengan duit, yang baik menjadi jahat, yang jahat
semakin menjadi-jadi jahatnya. Carmark kecewa lalu menarik kesimpulan dengan
emosional Agama tak ubahnya seperti tirani, penjara kehidupan lalu
termopoh-mopoh menyatakan semua agama adalah candu. Baik, kalau Carmark
mengatakan semua agama adalah candu berarti Carmark berkata semua berkaki empat
adalah kerbau, padahal tidak hanya kerbau berkaki empat, kucing, anjing
pun berkaki empat berarti pasti ada satu kebenaran mutlak diantara kebenaran
misbi, yang mana?? justru ini yang akan kita bahas dalam posting ini.
Pertanyaan yang kedua, Manusia yang bagaimana yang pantas beragama?
apakah manusia kalau sudah cerdas tidak lagi membutuhkan agama, dalam artian
lain agama hanya milik orang-orang bodong, orang-orang terbelakang lalu kesan
agama kesan orang terbelakangan kesan kampungan.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini diperlukan pengkajian secara objektif
bukan subjektif, rasional bukan emosional, bahasan otak bukan hati, mengapa?
jika pengkajiannya berdasarkan subjektif, emosional atau hati maka
hasilnya adalah misbi, relatif dan semu alias kebenaran yang terbatas. Semua
agama benar menurut kepercayaan dan keyakinannya masing-masing. Tidak salah,
karena menurut kepercayaannya masing-masing, hasilnya relatif. Tetapi
kalau dikaji secara rasional objektif tidak mungkin semua agama benar pasti ada
kebenaran mutlak diantara kebenaran misbi, pasti ada kebenaran objektif, umum
diantara kebenaran subjektif yang terbatas.
Baik, kita mulai pengkajian objektifitas ini dengan mencari jawaban
syarat-syarat tuhan. Jika tuhannya benar, maka agamanya benar.
Pertama, Teori Realitifitas : Einstain, terbatas oleh empat dimensi
Ruang, Waktu, Daya dan Guna. Selama terbatas oleh empat dimensi ini maka selama
itu disebut alam raya berarti syarat tuhan yang pertama Mutlak tidak terbatas
dan realitifitas inilah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang nakal tadi. Dimana,
Kapan, Bagaimana dan Siapa menciptakan tuhan.
Kalau ada yang bertanya Dimana? berarti terbatas oleh dimensi tempat dan
itu bagian dari alam, tuhan tidak terbatas dimensi tempat.
Kapan? terbatas dimensi waktu
Bagaimana? terbatas dimensi wujud dan guna
lalu siapa yang menciptakan tuhan? teori ini mengajarkan jawabannya adalah
tuhan. Yang menciptakan tuhan, tuhan. yang menciptakan tuhan, tuhan. yang
menciptakan tuhan, tuhan. Asal jawabannya tuhan pasti berhenti pada kata tuhan
atau dihentikan oleh tuhan. Berarti teori realitifitas menyatakan tuhan mutlak,
tidak terbatas hanya alam lah terbatas.
Yang kedua, Teori Non Automatic : Bahwa dimuka bumi ini tidak ada
yang otomatis atau terjadi dengan sendirinya. Bim Salam Bim, Adakadabra laik
magic show David C. dibalik wayang pasti ada dalang, dibalik film pasti ada
sutradara, dibalik permainan pasti ada pemain, dibalik ciptaan pasti ada
pencipta. Maka mungkinkah rotasi, evolusi alam yang menajubkan para
Cosmolog sehingga melahirkan ilmu pasti, ruang angkasa Cosmologi itu terjadi
dengan sendirinya? maka teori Non Automatic ini menjelaskan bahwa adanya
pencipta alam raya ini, berarti tuhan sebagai pencipta. Maka dengan mudah teori
Non Automatic ini menggugurkan teori Atheis yang menyatakan tuhan itu tidak
ada, sebenarnya ia sudah bertuhan, bertuhan akalnya tatkala ia menyatakan
tuhan tidak ada itulah yang menjadi tuhannya.
Ketiga, Teori The Mos : Paling, Ter, Tinggi, paling tinggi,
tertinggi. Kuasa, paling kuasa, terkuasa. Mulia, paling mulia, termulia hanya 1
(satu) the one only satu dalam artian tuhan, tuhan itu hanya satu, tidak dua,
tidak tiga apalagi multi tuhan. Kemudian satu dalam artian kebenaran, yang
benar hanya satu semuanya salah. Pasti ada satu kebenaran objektif diantara
kebenaran subjektif, pasti ada emas diantara timah, tembaga dan besi. Pasti ada
mutiara disela-sela lumpur. Pasti ada tuhan diantara hantu-hantu. Pasti ada
agama diantara agama-agama. kemudian ....
Yang keempat, Teori Super Nature Power : Adanya kekuatan dahsyat
dibalik natur, kekuatan metafisik yang luar biasa, contoh yang sederhana adalah
Ruh yang ada pada tubuh kita dan Ruh adalah bion yang hidup justru jasad ini
adalah bion yang mati. Mayyit, bermata, bertelingan, berkaki tapi tidak
dapat berbuat apa-apa karena ruhnya sudah tidak ada. Berarti Ruh adalah bion
yang hidup dan sampai detik ini tidak ada seorang profesor pun apalagi yang
awam berhasil mendeteksi bentuk dan warna Ruh.
Dari empat teori ini silahkan cari kitab yang dianggap suci oleh umatnya jika
kitab itu mengandung empat teori ini, maka kitab suci itu benar-benar
suci.
Baik, mungkin kita akan kehabisan waktu untuk mencari kitab-kitab suci,
jangankan kitab suci yang lain, kitab suci sendiri saja jarang kita sentuh.
Kalau nda' percaya ya, silahkan saja datang kerumah setiap orang islam, ketok
pintunya, ucapkan salam kemudian mintalah Al-qur'an yang berada dirumah orang
islam itu, pegang, setelah diberikan, ucapkan terima kasih, angkat
telunjuk tuan-tuan hampir dapat dipastikan telunjuk tuan-tuan akan
berdebu. Why? karena mereka jarang menyentuh Al-qur'an apalagi membacanya.
Waw..Waw....Waaw, apalagi mengamalkannya. Bukankah amalan itu lahir dari
penghayatan, penghayatan itu lahir dari paham, paham itu lahir dari membaca,
membaca lahir dari menyentuh.
Professor Lord, ahli sekuritis bangsa Rusia beliau mencari kebenaran melalui 12
(dua belas) agama, beliau masuk keagama yang satu pindah keagama yang lain dan
akhirnya beliau berhenti pada agama yang ke 12, agama yang ke 12 adalah agama
islam, mungkin tuan-tuan bertanya mengapa beliau memilih islam, karena beliau
paling benci dengan islam justru karena kebencianya yang luar
biasa itulah, membuat beliau jatuh cinta kepada islam, karena itu Addequ
mengatakan janganlah kau benci sesuatu dengan amat benci, suatu saat kau akan
mencintainya atau sebaliknya janganlah kau mencintai sesuatu dengan amat sangat
cinta, suatu saat kau akan membencinya.
Baik, kita buktikan bahwa empat teori tadi terjawab dalam Al-qur'anul
Karim.
Yang pertama, Teori Realitifitas : Bahwa tuhan itu mutlak, alam
raya ini terbatas. Allah jawab dalam surah yang pendek, padat tapi
mengandung bobot tauhid yang luar biasa. Surah Al-ikhlas alias surah
Qulhu...mungkin diberi nama Al-ikhlas karena kita paling ikhlas membacanya,
bahkan kalau kita menjadi makmum rela menjadi makmum, kalau imamnya membaca
Al-ikhlas :), baik bukan itu hikmah Al-ikhlas, Al-ikhlas itu erat kaitannya
dengan Laa iqraaha fiidin tidak dipaksa untuk masuk agama Allah agar ia ikhlas
memeluk agama Allah, dalam pelaksanaan-pelaksanaan agama Allah penuh dengan
keikhlasan-leikhlasan.
Baik, dibalik pendeknya surah Al-ikhlas ini ternyata mengandung bobot tauhid
yang luar biasa. Kita buktikan teori realitifitas dijawab oleh Allah "Lam
Yalid Wa Lam Yulad, Wa Yakullahu Kuffwan Ahad" tidak beranak dan
tidak diperanakkan, dan tidak satu makhlukpun yang menyerupai-NYA.
Mukholatawatulil Hawadits, tidak ada satu makhlukpun yang menyerupai-NYA dan
ini juga Allah jawab dalam surah Ar-Rahmaan ayat 25 dan 26, Kullu
Man 'alaiha Fan Wa yabqo wajhu robbika dzuljalali walikram, semuanya fana
kecuali Allah pengatur alam semesta ini yang Baqa', kekal. Berarti manusia itu
terbatas, alam itu terbatas hanya Allah yang mutlak. Allah ada sebelum kata ada
itu ada, dan Allah tetap ada sekalipun kata ada itu sudah tidak ada, adanya
Allah karena ketiadaan makhluk-NYA. Kalau soal pertanyaan dimana, kapan,
bagaiman, siapa yang menciptakan tuhan? Ooww, Fir'aun saja pernah naik diatas
menara yang tinggi atas ide arsitek Baal'an. Diatas menara tinggi itu Fir'aun
berteriak dengan lantang dan ini Allah abadikan dalam surah Al-baqarah ayat
55, Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak
akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang". Mata
adalah instrumen yang terbatas, sesuatu yang terbatas maka hasilnya pun terbatas.
Nda' usah sombong mata melihat apa yang dilihat, melihat mata itu sendiri mata
tidak pernah sanggup. Berarti teori yang pertama sudah terjawab dalam surah
Al-ikhlas
Yang kedua, Teori Non Automatic : Bahwa dimuka bumi ini tidak ada
yang otomatis, masih ingat saudaraku cerita nabi Ibrahim alaihisalam yang
mencari tuhan sehingga beliau terkenal sebagai Khalillullah, kekasih Allah.
Karena tauhidnya yang amat sangat luar biasa, ini Allah abadikan dalam surah
Al-An'aam ayat 75 sampai 79,75. Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim
tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (Kami
memperlihatkannya) agar dia termasuk orang yang yakin. 76. Ketika malam telah
gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku",
tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada
yang tenggelam." 77. Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia
berkata: "Inilah Tuhanku." Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia
berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku,
pastilah aku termasuk orang yang sesat." 78. Kemudian tatkala ia melihat
matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar."
Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya
aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. 79. Sesungguhnya aku
menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan
cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang
mempersekutukan Tuhan.
Allah menjawab dalam doa iftitah : Inniwajjah tu ......Nabi Ibrahim, Wajahkan
wajahmu kepada AKU, AKUlah pencipta langit dan bumi.
Yang ketiga, Teori The Mos : Bahwa tuhan itu hanya satu ini Allah
jawab lagi-lagi dalam surah Al-ikhlas, agar mengakui tuhan yang satu itu
benar-benar ikhlas. "Qulhuwallahu Ahad, katakan Allah itu Ahad". Dan
makna ahad berbeda dengan satu, mengapa? sebab satu itu berbilang,
berjumlah, berkali, berbagi. 2:2=1, 2-1=1, 1x1=1. Sementara Allah tidak
berbilang, tidak berjumlah, tidak berkali, tidak berbagi. Ahad adalah Esa,
Tunggal. Ahad, Allah Ahad. Kemudian satu dalam artian kebenaran, yang benar
hanya satu, semuanya salah inipun Allah jawab dalam surah Al-fattah ayat 28.
Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar
dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai
saksi".
Inilah yang dikatakan professor Lord, Jika kamu berfikir sungguh-sungguh,
niscaya ilmumu akan memaksa dirimu untuk mencari tuhan. Iqra' baca, iqra'
teliti, iqra' observasi, iqra' amati engkau akan menemukan Robb yang
menciptakanmu. Siapa yang tau dirinya, dia akan tau tuhannya.
Kemudian ......
Yang empat, Teori Supra Natur Power : yang kaitannya dengan Ruh.
Allahu Akbar, Allah menjawabnya dalam surah Al-Israa' ayat 85. Dan mereka bertanya
kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan
tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.
Berarti secerdas-cerdasnya manusia ilmunya amat sangat sedikit, betapa
sedikitnya ilmu manusia dan itulah Allah menyatakan, hai manusia kau
bertanya soal Ruh, Ruh itu urusanKU. kau tidak akan pernah tau
bentuk warna ruh sebagaimana kau tidak pernah tau bagaimana kau mati, yang
pasti, kamu pasti mati.
Subhanallah, ternyata empat teori ini dijawab oleh Al-qur'anul Karim berarti
Al-qur'an adalah ajaran, keyakinan yang sangat objektif dapat diterima oleh
akal yang sehat karena terbukti melalui pengkajian-pengkajian teori
objektifitas. Berarti mereka yang melaksanakan Al-qur'an adalah mereka-mereka
yang cerdas dan pintar, mereka yang bangun ditengah malam adalah orang yang
cerdas, mereka yang berinfaq karena mengamalkan Al-qur'an adalah orang
yang cerdas, mereka yang melaksanakan ibadah haji saat ia mampu adalah orang
yang cerdas. Berarti semakin maju zaman, semakin terjawab bukti-bukti kebenaran
Al-qur'an. Al-qur'an tidak pernah ketinggalan zaman, bahkan Al-qur'an menjaga
zaman. Maka jika kita meninggalkan Al-qur'an berarti kita menjadi
manusia-manusia yang tertinggal alias manusia-manusia terbelakang.
Nah, saudaraku pegang teguh kitab suci Al-qur'an, sentuhlah, bacalah, pahami,
hayati, amalkan. Belajar kemudian ajarkanlah Al-qur'an.
Semoga posting ini ada manfaatnya. Insya Allah